KOMPRESI BIMANUAL UTERUS
PENILAIAN 0 | Gagal | : | Bila langkah klinik tidak dilakukan |
1 | Kurang | : | Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur |
2 | Cukup | : | Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relative lebih lama menyelesaikan tugas |
3 | Baik | : | Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang – kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan |
4 | Sangat baik/mahir | : | Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien |
NO | KOMPONEN | PENILAIAN | ||||
0 | 1 | 2 | 3 | 4 | ||
LANGKAH KLINIK | ||||||
I | Persiapan Sebelum Tindakan
A. Persiapan alat, perlengkapan dan obat
2. Warna kuning untuk sampah infeksius 3. Warna hitam untuk pakaian kotor 4. Savety box
2. Berikan dukungan emosional 3. Memberitahukan suami/keluarga terdekat akan kondisi ibu dan tindakan yang akan dilakukan
|
|||||
II | Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan
|
|||||
III | Tindakan | |||||
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA | ||||||
1 | Dengan lembut masukan tangan ( dengan menyatukan kelima ujung jari ) ke introitus vagina dan kedalam vagina ibu | |||||
2 | Periksa vagina dan serviks (jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri, mungkin uterus tidak akan berkontraksi secara penuh) | |||||
3 | Ubah tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan letakkan kepalan tangan pada forniks anterior. Tekan dinding anterior uteri (usahakan seluruh dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik anterior), sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding belakang uterus kearah kepalan tangan dalam. | |||||
4 | Tetap berikan tekanan pada uterus dengan kedua tangan secara kuat sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi | |||||
5 | Evaluasi Keberhasilan :
Ø Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan – lahan keluarkan
tangan dari dalam vagina pantau kondisi ibu selama kala IV. Ø Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks apakah ada laserasi di bagian tersebut. Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi Ø Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, lanjutkan langkah berikut |
|||||
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA | ||||||
6 | Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi
bimanual eksternal ( KBE ) sementara penolong melanjutkan dengan
langkah – langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya :
a. Mencuci tangan pada larutan klorin 0,5% dan melepaskannya b. Menggunakan sarung tangan steril c. Berikan ergometrin 0,2 mg IM d. Pasang infus (RL) dengan 20 unit oksitosin |
|||||
7 | Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus. | |||||
8 | Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan | |||||
9 | Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi. | |||||
10 | Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Serta lanjutkan ke langkah berikut: | |||||
IV | DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN INFEKSI PASCA TINDAKAN | |||||
V | PERAWATAN LANJUTAN | |||||
Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit dalam 2 jam pertama | ||||||
Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan, jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada petugas | ||||||
Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih diperlukan. | ||||||
Dokumentasikan tindakan yang dilakukan | ||||||
11 | Namun apabila setelah KBE, perdarahan belum berhenti, lakukan inform consent untuk perujukan, dan selama perujukan lanjutkan ke langkah berikut | |||||
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS | ||||||
Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha | ||||||
Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus ke arah kolumna vetebralis dengan arah tegak lurus | ||||||
Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui cukup tidaknya kompresi :
- Jila pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum cukup Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arteri femoralis akan berkurang / berhenti |
||||||
Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi tersebut dan pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus berkontraksi baik | ||||||
Jika perdarahan maih berlanjut :
- Lakukan ligasi arteri uterina adan utero-ovarika - Jika perdarahan masih terus banyak, lakukan histerektomi supravaginal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar