Selasa, 26 Februari 2013

Anak Menangis Tanpa Air Mata, Normalkah?


Ghiboo.com - Menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi anak kepada orang disekitarnya.

Namun, normalkah anak yang menangis dengan suara tangisan tetapi tidak mengeluarkan air mata?

Dr. Titis Prawitasari, Sp. A(K), bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Sub Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik menjelaskan bahwa kondisi ini mengindikasi adanya gejala kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi pada anak.

"Dehidrasi pada anak bisa terlihat dari berat badan. Setiap penurunan 1 kg berarti 1 liter cairan berkurang pada tubuh anak. Dan dibandingkan orang dewasa, anak-anak membutuhkan cairan tubuh lebih banyak," ungkap dr. Titis dalam acara yang digelar Pocari Sweat beberapa waktu lalu.

Menurut dr.Titis, untuk mengetahui anak mengalami dehidrasi sangat mudah. Tak hanya menyebabkan rasa haus, kekurangan cairan juga gampang dikenali dari fisik anak.

Jika anak kurang gizi, lanjut dr. Titis, terlihat badannya sangat kurus namun pada anak kurang cairan terlihat dari kelopak mata dan ubun-ubun kepala yang cekung, turgon turun (perut dicubit dan akan lama untuk kembali ke kondisi awal), nangis tanpa air mata, dan jarang buang air kecil.

"Perhatikan pula saat anak diberi minum untuk menghilangkan hausnya tetapi malah meminum sedikit air dan membuatnya lemas, ini menandakan bahwa anak sudah mengalami dehidrasi berat," tutup dr. Titis.

sumber: http://id.she.yahoo.com/anak-menangis-tanpa-air-mata-normalkah-015420872.html



Ghiboo.com - Menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi anak kepada orang disekitarnya.

Namun, normalkah anak yang menangis dengan suara tangisan tetapi tidak mengeluarkan air mata?

Dr. Titis Prawitasari, Sp. A(K), bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Sub Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik menjelaskan bahwa kondisi ini mengindikasi adanya gejala kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi pada anak.

"Dehidrasi pada anak bisa terlihat dari berat badan. Setiap penurunan 1 kg berarti 1 liter cairan berkurang pada tubuh anak. Dan dibandingkan orang dewasa, anak-anak membutuhkan cairan tubuh lebih banyak," ungkap dr. Titis dalam acara yang digelar Pocari Sweat beberapa waktu lalu.

Menurut dr.Titis, untuk mengetahui anak mengalami dehidrasi sangat mudah. Tak hanya menyebabkan rasa haus, kekurangan cairan juga gampang dikenali dari fisik anak.

Jika anak kurang gizi, lanjut dr. Titis, terlihat badannya sangat kurus namun pada anak kurang cairan terlihat dari kelopak mata dan ubun-ubun kepala yang cekung, turgon turun (perut dicubit dan akan lama untuk kembali ke kondisi awal), nangis tanpa air mata, dan jarang buang air kecil.

"Perhatikan pula saat anak diberi minum untuk menghilangkan hausnya tetapi malah meminum sedikit air dan membuatnya lemas, ini menandakan bahwa anak sudah mengalami dehidrasi berat," tutup dr. Titis.

Air Kelapa Putihkan Kulit Anak? Ah Itu Hanya Mitos


Air Kelapa Putihkan Kulit Anak? Ah Itu Hanya Mitos

Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dr Nasrudin AM SpOG mengatakan, sampai saat ini belum ada referensi yang menulis secara ilmiah bahwa air kelapa berpengaruh pada pigmentasi (warna kulit) pada bayi.
"Jadi menurut kami hal tersebut hanya merupakan mitos, namun banyak orang yang tersugesti dan mungkin saja secara kebetulan bisa terjadi," ujarnya.
Nasrudin mengatakan, secara ilmiah pigmentasi kulit janin dan secara umum postur serta gambaran fisik janin intra uterin akan terbentuk sesuai kode atau pesan yang di bawah dari faktor ibu dan ayahnya (secara genetik) dan selanjutnya setelah bayi lahir lingkungan turut berperan membentuk pigmentasi kulit anak
sumber: http://id.she.yahoo.com/air-kelapa-putihkan-kulit-anak-ah-itu-hanya-072845358.html