Kamis, 27 Oktober 2011

DAFTAR TILIK KOMPRESI BIMANUAL UTERUS

KOMPRESI BIMANUAL UTERUS
PENILAIAN
0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relative lebih lama menyelesaikan tugas
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang – kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan
4 Sangat baik/mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien
Beri tanda ceklist ( √ ) pada kolom panilaian
NO KOMPONEN PENILAIAN
0 1 2 3 4
LANGKAH KLINIK
I  Persiapan Sebelum Tindakan   A. Persiapan alat, perlengkapan dan obat
  • Infus set dan cairan (RL)
  • Celemek dan perlengkapan perlindungan diri lainnya (sepatu boot, kaca mata pelindung dan handuk pribadi)
  • Sarung tangan DTT/steril panjang : 1 pasang
  • Sarung tangan DTT/steril : 1 pasang
  • Waskom berisi larutan clorin 0.5% dan larutan DTT
  • Ergometrin 0,2 mg
  • Oksitosin
  • Spuit 3 cc
  • Lampu sorot
  • Tensimeter, stetoskop dan termometer
  • Washlap 2 buah
  • Tempat sampah
1.    Warna merah untuk sampah kering
2.    Warna kuning untuk sampah infeksius
3.    Warna hitam untuk pakaian kotor
4.    Savety box
  1. Persiapan Pasien
  • Persiapan Tindakan Medik ( Informed Concent )\
1.      Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
2.      Berikan dukungan emosional
3.      Memberitahukan suami/keluarga terdekat akan kondisi ibu dan tindakan yang akan dilakukan
  • Posisi litotomi
  • Pastikan kembali kelengkapan alat dan kondisi pasien
  • Penerangan yang cukup
  • Tempat yang hangat
  1. Persiapan Penolong
  1. Persiapan Lingkungan
II Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan 
  • Kenakan pelindung pribadi
  • Cuci tangan
  • Keringkan tangan dan gunakan sarung tangan panjang disinfektan tingkat tinggi atau steril
III Tindakan
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
1 Dengan lembut masukan tangan ( dengan menyatukan kelima ujung jari ) ke introitus vagina dan kedalam vagina ibu




2 Periksa vagina dan serviks  (jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri, mungkin uterus tidak akan berkontraksi secara penuh)




3 Ubah tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan letakkan kepalan tangan pada forniks anterior. Tekan dinding anterior uteri (usahakan seluruh dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik anterior), sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding belakang uterus kearah kepalan tangan dalam.




4 Tetap berikan tekanan pada uterus dengan kedua tangan secara kuat sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi




5 Evaluasi Keberhasilan :  Ø  Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan – lahan keluarkan tangan dari dalam vagina pantau kondisi ibu selama kala IV.
Ø  Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks apakah ada laserasi di bagian tersebut. Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi
Ø  Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, lanjutkan langkah berikut





KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
6 Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal ( KBE ) sementara penolong melanjutkan dengan langkah – langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya :  a.       Mencuci tangan pada larutan klorin 0,5% dan melepaskannya
b.      Menggunakan sarung tangan steril
c.       Berikan ergometrin 0,2 mg IM
d.      Pasang infus (RL) dengan 20 unit oksitosin





7 Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus.




8 Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan




9 Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi.




10 Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Serta lanjutkan ke langkah berikut:




IV DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN INFEKSI PASCA TINDAKAN




V PERAWATAN LANJUTAN

Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit dalam 2 jam pertama





Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan, jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada petugas





Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih diperlukan.





Dokumentasikan tindakan yang dilakukan




11 Namun apabila setelah KBE, perdarahan belum berhenti, lakukan inform consent untuk perujukan, dan selama perujukan lanjutkan ke langkah berikut




KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS

Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha





Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus ke arah kolumna vetebralis dengan arah tegak lurus





Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui cukup tidaknya kompresi :  -          Jila pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum cukup
Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arteri femoralis akan berkurang / berhenti






Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi tersebut dan pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus berkontraksi baik





Jika perdarahan maih berlanjut :  -          Lakukan ligasi arteri uterina adan utero-ovarika
-          Jika perdarahan masih terus banyak, lakukan histerektomi supravaginal





Tidak ada komentar:

Posting Komentar